Sabtu, 3 Mei 2025

Terbit : Ming, 09 Februari 2025

Nisfu Syaban Sejarah Serta Keutamaanya

Oleh : Apud Suharjo Ibadah
Nisfu Syaban Sejarah Serta Keutamaanya

Nisfu Syaaban merupakan salah satu momen dalam kalender Islam yang kerap menarik perhatian dan perdebatan di kalangan umat Muslim. Secara harfiah, “nisfu” berarti pertengahan, sedangkan Syaaban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Malam nisfu Syaaban, yang jatuh pada tanggal 15 Syaaban, diyakini oleh sebagian kalangan sebagai malam penuh keutamaan, di mana pintu-pintu ampunan Allah SWT dikatakan terbuka lebar untuk menerima taubat hamba-Nya.

Secara historis, tradisi mengenal malam nisfu Syaaban sudah ada sejak lama dan berkembang di berbagai belahan dunia Islam, terutama di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan beberapa wilayah di dunia Muslim lainnya. Dalam tradisi lisan dan tulisan, terdapat berbagai riwayat yang menyebutkan bahwa pada malam ini Allah menurunkan rahmat serta mengizinkan malaikat-Nya mencatat amal perbuatan manusia. Menurut kisah tersebut, pada malam nisfu Syaaban, catatan amal setiap individu diperbaharui, sehingga umat Islam didorong untuk memperbanyak ibadah, doa, dan permohonan ampun atas dosa yang telah diperbuat selama ini.

Namun demikian, sejarah dan keutamaan malam nisfu Syaaban tidak terlepas dari kontroversi. Sebagian ulama berpendapat bahwa riwayat-riwayat mengenai keutamaan malam tersebut memiliki derajat hadis yang lemah atau dhaif, sehingga sebaiknya tidak dijadikan landasan utama dalam praktik ibadah. Mereka menekankan bahwa inti ajaran Islam mengharuskan setiap Muslim untuk senantiasa bertaubat dan beribadah kepada Allah SWT, tanpa harus terfokus pada malam tertentu saja. Menurut pandangan ini, setiap malam adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga pengharapan akan rahmat dan ampunan seharusnya tidak hanya dibatasi pada malam nisfu Syaaban.

Di sisi lain, ada pula kelompok yang menghayati tradisi nisfu Syaaban sebagai momentum khusus untuk melakukan introspeksi diri. Masyarakat yang meyakini keutamaan malam ini sering mengadakan berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian, tilawah Al-Qur’an, zikir, dan doa bersama. Kegiatan tersebut diadakan dengan harapan agar individu dan komunitas bisa memperbaiki diri, membersihkan hati dari noda dosa, serta mendapatkan keberkahan yang melimpah. Tradisi ini menjadi sarana untuk mengingatkan setiap Muslim akan pentingnya sikap tawadhu, kerendahan hati, dan keinginan tulus untuk memperbaiki kualitas ibadah serta kehidupan sehari-hari.

Keutamaan malam nisfu Syaaban juga kerap dikaitkan dengan konsep “perhitungan amal” di mana diyakini bahwa pada malam tersebut Allah SWT menentukan nasib setiap hamba-Nya untuk satu tahun ke depan. Walaupun penafsiran ini tidak sepenuhnya didukung oleh hadis-hadis shahih, pesan moral yang terkandung tetap relevan, yaitu mengajak umat Islam untuk selalu memperbaharui diri dan menjaga kualitas ibadah. Pesan tersebut mengingatkan agar tidak menunda-nunda perbaikan diri hingga waktu tertentu, melainkan melakukannya secara konsisten dalam setiap langkah kehidupan.

Singkatnya, kisah nisfu Syaaban memiliki dimensi historis dan spiritual yang kaya. Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai kekuatan sanad beberapa hadis yang berkaitan dengan keutamaannya, esensi dari tradisi ini adalah pengingat untuk senantiasa meningkatkan keimanan, bertaubat, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Baik yang menghayati malam nisfu Syaaban secara khusus maupun yang memilih konsistensi dalam beribadah setiap hari, tujuan utamanya tetap sama: memperoleh keberkahan, ampunan, dan rahmat dari Sang Pencipta. Tradisi ini, dengan segala kontroversi dan nilainya, akhirnya mengajak umat Islam untuk terus mengevaluasi diri dan menjadikan setiap waktu sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dari berbagai sumber.

Tulis komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Musholla Ath-Thoyyibah
Jl Donggala No 3 Komplek Kantor KSOP Kelas II Cirebon
Luas Tanah75 m2
Luas Bangunan44 m2
Status LokasiHPL
Tahun Berdiri1995
  • Setiap hari Selasa diadakan kajian rutin mulai dari pukul 12.00 s.d. pukul 13.00 (bada dzuhur) terbuka untuk umum. | Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah 2025 Masehi mohon maaf lahir dan batin.